Tarbiyah Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna


Tidaklah engkau memperhatikan tanah yang gersang lagi tandus lalu Allah menurunkan hujan menyiraminya, maka ia menjadi subur dan menumbuhkan berbagai macam tanaman yang indah ?
Demikianlah keadaan umat Islam pada pertengahan abad keempat belas Hijrah dan sebelum lahir gerakan Ikhwanul Muslimin. Kekhalifahan sebagai manifestasi tertinggi bagi masyarakat di bawah naungan panji akidah Islamiyah hancur berantakan. Negara-negara Islam pecah berkeping-keping, diperebutkan oleh negara-negara penjajah seperti Inggeris, Perancis dan lain-lainnya, sampai Belanda yang penduduknya hanya beberapa juta jiwa dapat menguasai Indonesia yang penduduknya kira-kira seratus juta jiwa.
Hukum-hukum Islam tidak dipakai lagi dan Al Quran mulai ditinggalkan orang. Hukum positif (hasil rumusan manusia), kebiasaan Barat dan peradaban asing menguasai kehidupan kaum muslimin terutama kaum terpelajarnya. Ini adalah sebagai akibat penjajahan kafir memegang kendali pendidikan, pengarahan dan penanaman pengaruh. Maka lahirlah generasi-generasi yang memakai nama Islam dan mempunyai pemikiran Eropa.
Kerusakan yang dibawa oleh penjajahan ini menjadi satu dengan kerusakan warisan masa kemunduran dan keterbelakangan, sehingga keadaan bertambah gawat dan penyakit bertambah parah.
Allah yang menjamin akan memelihara kemurnian Al Qur-an, keabadian Islam dan keunggulannya terhadap seluruh agama lain, menghendaki pembaharuan angkatan muda pemeluk agama ini dan mengembalikan daya hidup ke dalam tubuh umat Islam. Seruan Ikhwanul Muslimin, yang didirikan oleh Hasan Al-Banna, selama lima puluh tahun telah meninggalkan "bekas" dan pengaruh di berbagai tempat di dunia Islam dan di luarnya.......dst

Nama file : Tarbiyah Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna
bentuk file : pdf
halaman : 101
ukuran : 1,27 mb

download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar